Desa Raharja - Di tengah pesatnya perkembangan industri makanan modern, kuliner tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Salah satu makanan tradisional yang kembali meraih popularitasnya adalah noga kacang dan noga kelapa. Kedua manisan ini telah menjadi primadona di berbagai acara kumpul-kumpul, pesta, atau sekadar camilan sehari-hari.
Noga, yang juga dikenal dengan sebutan "caramel nut bar" di berbagai negara, adalah manisan yang terbuat dari campuran gula, sirup, dan kacang-kacangan. Biasanya, kacang almond atau kacang tanah digunakan dalam pembuatan noga kacang. Di sisi lain, noga kelapa, seperti namanya, mengandung kelapa yang telah diolah dengan gula dan sirup.
Kedua jenis noga ini memiliki sejarah panjang dalam tradisi kuliner berbagai negara, termasuk Indonesia. Mereka sering dihadirkan dalam perayaan-perayaan khas dan menjadi hadiah istimewa dalam berbagai upacara adat.
Di Desa Raharja, Kecamatan Wanayasa salah satunya. Praja IPDN pada hari Minggu tanggal 10 September 2022 dalam rangka kegiatan BKP di Desa Raharja mengunjungi salah satu pelaku UMKM pembuat noga. Ibu Hafsoh namanya, sebagai produsen pembuatan Noga Kacang dan Noga Kelapa di Desa Raharja. Ibu Hafsoh biasanya membuat pesanan Noga sampai belasan kilo untuk acara desa maupun jamuan para pejabat. Dalam kunjungan ini, Praja diberi kesempatan untuk mencicipi kemanisan noga buatan Ibu Hafsoh. Rasa autentik dan kelezatan noga kacang dan noga kelapa kini semakin dihargai dan populer di kalangan masyarakat. Kombinasi manisnya karamel dengan gurihnya kacang-kacangan membuatnya menjadi camilan yang tak tergantikan.
Noga kacang dan noga kelapa memberikan sentuhan nostalgia kepada generasi yang lebih tua yang tumbuh dengan mengonsumsi manisan ini. Ini adalah salah satu alasan mengapa noga kacang dan noga kelapa kini kembali populer di kalangan anak muda yang ingin merasakan cita rasa masa lalu. Kembalinya noga kacang dan noga kelapa dalam popularitas telah memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi para produsen lokal, termasuk Ibu Hafsoh. Para produsen kecil dan pengrajin noga tradisional kini memiliki peluang untuk mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, noga kacang dan noga kelapa juga menjadi sarana untuk melestarikan warisan kuliner tradisional. Pembuatan noga masih dipraktikkan secara turun-temurun oleh banyak keluarga, dan peningkatan permintaan untuk produk ini memungkinkan mereka untuk menjaga warisan ini tetap hidup.
Noga kacang dan noga kelapa adalah contoh sempurna bagaimana kuliner tradisional bisa kembali populer dan relevan dalam masyarakat yang terus berubah. Rasa autentik dan nilai-nilai historis yang terkandung dalam manisan ini telah membuatnya kembali dicintai oleh banyak orang. Sementara itu, inovasi dalam pembuatan noga juga membuktikan bahwa tradisi kuliner dapat berkembang sesuai dengan selera dan permintaan zaman.
-BKP31
Tinggalkan Komentar
Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *